"Jaman sekarang memang harus berjualan dengan cara yang kreatif,
kalau tidak pasti kita akan di salip oleh pesaing kita" kata-kata itulah
yang terlontar dari mulut teman saya ketika sedang membahas produk marketing yang ampuh, kata-kata singkat inipun selalu terngiang di benak saya sampai sekarang, mungkin banyak yang bertanya sebenarnya strategi marketing seperti apa sih yang di terapkan oleh perusahaan-perusahaan yang suskses menjual produknya?
Pertanyaan inipun sedikit-demi sedikit mulai terjawab di buku yang tidak
sengaja saya temukan berjudul Buy-Ology, di dalam buku ini di bahas strategi marketing yang biasa di pakai oleh perusahaan besar dalam meningkatkan penjualan produknya, teknik marketing
yang telah digunakan lalu diuji dengan penelitian ilmiah yang
memenfaatkan alat bernama MRI yang dapat memindai aktivitas otak,
sehingga peneliti dapat mengetahui bagian otak mana saja yang akan
bereaksi terhadap paparan merk produk atau strategi marketing yang dilakukan.
Ada satu bab yang sangat menarik bagi saya dalam buku
itu, dimana banyak teknik marketing yang memenfaatkan apa yang di
namakan Neuron Cermin, yang mana bagian otak mempunyai kontribusi
terhadap sinyal rasa empati maupun keinginan seseorang untuk meniru
orang lain.
Mari kita buktikan secara sederhana keberadaan Neuron Cermin dalam otak
kita dengan kata Menguap, atau semua hal yang berhubungan dengan
Menguap, mungkin banyak dari anda yang akan langsung menguap ataupun
merasa ingin menguap pada saat membaca kata ini, kalau kita perhatikan
lebih jauh mungkin kita menguap bukan karena merasa lelah atau
mengantuk, tetapi cukup dengan melihat orang di dekat kita menguap maka
seolah-olah kita tertular menguap dari orang itu. betul?
Konsep peniruan inilah yang di manfaatkan para marketing
di perusahaan kelas dunia selama ini, saya beri contoh mudah, pernahkan
anda jalan-jalan ke mall kemudian sampai pada gerai yang menjual
pakaian, di sana terdapat banyak poster besar model yang super cantik
dan super sexy, lalu pada suatu waktu anda melihat pakaian yang di
kenakan pada manekin yang bertubuh indah dan proporsional, lalu otak
anda secara tidak sadar mulai berkata "baju ini pasti juga bagus di pakai olehku seperti dia,tubuhku akan terlihat lebih proporsional dan indah", dan sudah bisa ditebak beberapa menit kemudian anda sudah sampai di kasir dan melakukan pembelian.
Atau contoh yang lebih spektakuler yang terjadi belakangan di sekitar
kita, siapa sih yang tidak tahu Blackberry. Kalau mau, mari kita jujur,
apakah anda membeli ponsel blackberry sangat membtuhkan fungsinya atau
ingin terlihat seperti teman-teman anda? mungkin sewaktu anda belum
mempunyai Blackberry pada suatu waktu anda melihat teman-teman anda
memakai hp itu, dengan di tambah pengaruh-pengaruh pembicaraan tentang
"tingkat kasta" para pemakai blackberry akan meningkat apabila menenteng
ponsel itu, maka secara tidak sadar otak anda akan berkata "Aku mau itu, aku mau hp Blackberry agar seperti mereka", hal ini tidak hanya terjadi pada anda tetapi juga pada kebanyakan pengguna Blackberry di Indonesia.
Neuron cermin juga sering bereaksi terhadap segala sesuatu yang kita
lihat secara online, anda pasti pernah melihat video-video di youtube
bagaimana seseorang membuka pembungkus dari barang yang mereka beli,
seberti bagaimana seseorang membuka pembungkus ponsel Blackberry untuk
pertama kalinya atau bagaimana seorang anak membuka pembungkus dan
sedikit mereview XBOX yang baru dibelinya, video seperti ini sedikit
banyak mempengaruhi seseorang dalam keputusan membeli suatu barang,
dengan banyakya view pada video-video ini menurut seorang direktur agen
periklanan hal ini sebagai puncak dari rasa keinginan seseorang terhadap
suatu barang, mungkin banyak orang-orang di luar sana yang sangat
menginginkan barang tersebut, maka ia akan mencari pemuas terhadap
keinginannya dengan menonton video itu.
Hal ini mulai banyak di gunakan oleh marketer sebagai salah satu strategi marketing yang ampuh.
Jadi berhati-hatilah anda, karena masa depan periklanan mungkin akan
menggunakan teknik ini untuk memaksa otak anda membeli produk yang
mereka tawarkan di luar batas penalaran anda maupun batas dompet anda,
:)
Lalu bagaimana dengan strategi marketing yang anda lakukan untuk meningkatkan penjualan produk anda?mungkin strategi marketing yang satu ini bisa diterapkan pada produk anda mulai sekarang.